Teks Fantasi




Cerita fantasi merupakan  salah satu bentuk teks narasi. Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi dapat disimpulkan bahwa cerita fantasi merupakan cerita fiksi bergenre fantasi tentang ddunia imajinatif yang diciptakan penulis.  Di Indonesia kita memiliki penulis hebat  yang menulis berbagai cerita fantasi. Di antara penulis hebat cerita fantasi itu adalah Ugi Agustono dan Joko Lelono. Ugi Agustono menulis cerita fantasi berdasarkan pengamatan terhadap komodo dan suasana di pulau Komodo. Joko Lelono juga menulis cerita fantasi dengan nuansa lokal. Kamu juga dapat belajar menulis fantasi dengan belajar secara tekun dan tidak takut berkreasi. Kamu dapat seperti mereka.

A.      Mengidentifikasi Unsur-Unsur Teks Cerita Fantasi

Fantasi merupakan sesuatu yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinai. Seorang penulis dalam menceritakan cerita fantasi akan menuturkan atau menggambarkan peristiwa sesuai urutan waktu berdasarkan daya pikir, daya khayal, atau pengalaman penulis dalam bentuk karangan atau cerita, sehingga mampu menimbulkan imajinasi atau daya khayal bagi yang membacanya

        Ciri umum cerita imajinasi  sebagai berikut:

·         Cerita imajinasi bersifat fiksi (tidak nyata).

·         Cerita imajinasi memiliki ide cerita.

·         Cerita imajisi mengandung keajaiban/keanehan/kemisteriusan.

·         Cerita imajinasi menggunakan latar lintas ruang dan waktu.

·         Tokoh dalam cerita imajinasi unik atau memiliki kesaktian.

·         Cerita imajinasi menggunakan Bahasa variatif, ekspresif, dan ragam percakapan sehari-hari.

Unsur cerita imajinasi (cerita rekaan) terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerita imajinasi terdiri dari Bahasa, latar belakang pengarang, nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Unsur-unsur intrinsik tersebut sebagai berikut:

1.       Tema, yaitu makna yang dikandung oleh sebuah cerita.

2.       Latar, yaitu tempat, waktu, dan suasana yang menyaran pada terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.

3.       Alur, adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis.

4.       Penokohan, yaitu pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

5.       Sudut pandang, yaitu cara pandang yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.

6.       Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam sebuah cerita.

Jenis-jenis cerita imajinasi 

Cerita fantasi ada yang berisi fantasi pada semua unsur cerita (tokoh fantasi, latar fantasi, peristiwa juga fantasi tidak terjadi pada dunia nyata. Selain itu, cerita fantasi bisa menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata. Jenis cerita fantasi secara umum dibedakan menjadi sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan misteri tentang suatu hal yang lebih menyeramkan. Jenis teks cerita fantasi dibedakan pertama, berdasarkan kesesuaian dalam kehihudapan dan kedua berdasarkan latar cerita

Cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan

·         Cerita Fantasi Total

Berisi fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi “Kekuatan Ekor Biru Nagata” itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.

Contoh cerita fantasi tersebut memang terinspirasi oleh keindahan dan keadaan pulau komodo. Tapi, latar cerita dan isi cerita dalam contoh cerita fantasi itu sama sekali tidak menggambarkan keadaan di pulau Komodo. Meskipun nama kerajaannya mirip, yaitu Tana Modo. Bahkan tokoh-tokoh dalam cerita itu juga tidak pernah ada dalam keadaan nyata.

·         Cerita Fantasi Irisan

Yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata. Jadi, cerita fantasi irisan adalah cerita fantasi yang ada bagian nyata ada pula bagian fantasi dalam cerita tersebut.

Misalnya dalam cerita Belajar dengan Gajah Mada ada bagian yang menceritakan pelajar sedang mengamati Candi Trowulan. Candi Trowulan memang benar-benar ada, pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Majapahit di kalan mahapatih Gajah Mada bertakhta. Candi Trowulan benar-benar ada dan menjadi situs sejarah di Mojokerto.

Contoh lainnya cerita fantasi Anak Rembulan. Meskipun fantasi ada bagian cerita yang ada dalam keadaan dunia nyata. Misalnya ketika ada anak disuruh orang tuanya untuk membeli sesuatu di warung. Juga bagian dari sejarah, ketika tempat diyakini menjadi tempat persembunyian pejuang dari penjajah Belanda.

Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu

·         Latar lintas waktu

Cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik).

Contohnya cerita fantasi “Belajar dengan Gajah Mada” menggunakan latar lintas waktu. Cerita dimulai dengan latar Candi Penataran kemudian tokoh mengalami peristiwa ajaib yang membawa para tokoh ke zaman Kerajaan Majapahit.

·         Latar waktu sezaman

Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik). Misalnya cerita Cinderella, itu mengambil fantasi masa lampau, yang menceritakan kehidupan keraajan Eropa masa lampau.

B.      Menceritakan Kembali Isi Teks Fantasi baik secara Lisan maupun Tulisan.

Isi cerita imajinasi berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak cerita imajinasi yang dapat kamu baca. Setelah membaca cerita imajinasi, kamu dapat menceritakan kembali cerita imajinasi secara tertulis dan lisan.

Cara mudah untuk menuliskan kembali sebuah cerita imajinasi secara tertulis adalah membaca cerita imajinasi dengan seksama, menentukan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita imajinasi, mengembangkan peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sebuah cerita imajinasi dengan kalimat sendiri, dan peristiwa-peristiwa dalam cerita imajinasi dikembangkan sesuai dengan urutan isi cerita fantasi.

Isi cerita imajinasi dapat diceritakan secara lisan. Sebelum bercerita, kamu harus memahami unsur-unsur intrinsic cerita imajinasi yang bersangkutan. Cara menceritakannya secara lisan adalah dengan membaca keseluruhan kisah atau peristiwa dalam cerita fantasi, mencatat tokoh-tokoh dalam cerita imajinasi, mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam cerita imajinasi, mencatat latar cerita imajinasi, menceritakan kembali cerita imajinasi dengan memperhatikan penampilan, gerakan tubuh, intonasi, irama, artikulasi, lafal, bagian pembuka, penutup secara urut, dan akhiri dengan penutup cerita secara santun.

C.      Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

Struktur cerita imajinasi terdiri atas tiga bagian utama sebagai berikut:

a)      Judul

b)      Oprientasi, pada bagian ini, pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya.

c)       Komplikasi, pada bagian ini tokoh utama menhadapi rintangan ketika mencapai cita-citanya. Dalam bagian ini konflik mulai terjadi.

d)      Resolusi, bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan. Bagian ini mempunyai kecenderungan, yaitu mengakhiri cerita dengan happy ending atau sad ending. Akan tetapi, ada juga cerita imajinasi yang membiarkan pembaca/pendengar menebak akhit cerita.

Cerita imajinasi memiliki ciri kebahasaan sebagai berikut:

a)      Penggunaan kata ganti

b)      Penggunaan kalimat cerapan pancaindra

c)       Penggunaan makna kias dan makna khusus

d)      Penggunaan konjungsi

e)      Penggunaan kalimat langsung

D.      Menulis Teks Cerita Fantasi

Sebelum mencipta cerita imajnasi, pahami langkah-langkah berikut:

Merencanakan cerita

a)      Langkah ke-1 menemukan ide penulisan, ide penulisan dapat ditemukan dengan mengamati objek nyata, lalu diberi imajinasi. Pengamatan dapat dilakukan terhadap objek apa pun di sekitarmu.

b)      Langkah ke-2 penggalian ide cerita, ide dapat dilakukan dengan membaca buku referensi yang berkaitan dengan ide penulisan.

c)       Lankah ke-3 membuat rangkaian peristiwa, berdasarkan ide yang telah ditentukan, buatlah rangkaian peristiwa sehingga tercipta imajinasi unik dan menarik.

d)      Langkah ke-4 mengembangkan cerita imajinasi, berdasarkan peristiwa yang sudah dirancang, kembangkan watak tokoh, latar, dan dialog sehingga menjadi cerita utuh.

Menulis cerita imajinasi

a)      Merencanakan kerangka karangan yang terdiri dari menuliskan tema cerita, menentukan latar, mennentukan deskripsi tokoh-tokoh dalam cerita. Dan membuat ringkasan kejadian dari awal sampai akhir cerita.

b)      Kembangkan kerangka karangan menjadi cerita menarik dan unik.

c)       Gunakan kata yang menarik dan unik untuk judul ceritamu.

d)      Kamu dapat menelaah dan merivisi hasil tuisanmu dengan memperhatikan aspek yang harus ditelaah. Ingat kembali aspek-aspek yang harus ditelaah dalam cerita fantasi.

e)      Publikasikan hasil karyamu di media sosial, atau majalah sekolah.


Postingan populer dari blog ini

Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi