Teks Puisi (Bagian 1)

Assalamualaikum Wr.Wb

Pada pembelajaran hari ini kita akan memasuki materi baru yaitu Puisi Baru. Kompetensi dasar pada pembelajaran kali ini yaitu KD 3.7 mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.

sumber gambar: pixaby.com

A.     Pengertian dan Karakteristik Puisi

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar pembacaan puisi. Kadang kita membaca puisi di buku, di Koran, di majalah dan di media lainnya. Puisi tersebut terkadang menggambarkan lukisan keadaan, suasana atau objek yang berhubungan dengan realita.

Puisi merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Dalam puisi terdapat unsur-unsur pembangun puisi. Perhatikan cuplikan teks berikut!

Berdiri aku di tepi pantai

Memandang lepas ke tengah laut

Ombak pulang memecah berderai

Ke ribaan pasir rindu berpaut.

Kutipan tersebut diambil dari puisi “Laut” karya Amal Hamzah. Jika dibaca, cuplikan puisi itu melukiskan keindahan laut dengan ombaknya yang memecah pantai. Keindahan seperti itu dapat pula kita rasakan apabila kita berdiri di tepi pantai. Kita akan melihat ombak bergulung-gulung memecah tepi pantai, bukan? Pasir-pasir di tepi pantai itu laksana merindukan deburan ombak. Pasir-pasirnya tampak seperti berpegangan untuk kembali ke laut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan, puisi/pu-i-si/ adalah (1) ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; (2) gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

Ada juga yang menyebutkan pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan.

Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain ke ‘dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya.

Puisi mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada sang Khalik yang diungkapkan dalam bahasa indah. Jika hendak mengagungkan keindahan alam, kita dapat menggunakan pilihan kata yang khas. Kata-kata itu dipilih sehingga dapat mewakili dan memancarkan keindahan alam yang kita kagumi itu.

Dalam kehidupan manusia dapat terngambar lukisan keadaan setiap kejadian atau peristiwa yang dialami misalnya melalui puisi dengan tema kehidupan dan senja di pelabuhan. Puisi tersebut berisi curahan hati pengarang yang melukisan keadaan atau suasana yang terjadi yang menyemangati kehidupan dirinya sendiri maupun orang lain.

B.      Unsur Pembangun Puisi

Puisi memiliki unsur-unsur pembangun yang dapat dibedakan menjadi dua struktur yaitu struktur batin dan struktur fisik/lahir.

1.      Struktur Batin

Menurut Herman J Waluyo Struktur batin puisi atau struktur makna merupakan pikiran perasaan yang diungkapkan penyair secara utuh yang mengandung arti atau makna yang hanya dapat dilihat atau dirasakan melalui penghayatan. Menurut I.A Richards sebagaimana yang dikutip Herman J. Waluyo menyatakan batin puisi ada empat, yaitu :

v  Tema

v  Perasaan penyair

v  Nada atau sikap penyair terhadap pembaca

v  Amanat

2.      Struktur Fisik atau Lahir

Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Struktur lahir atau fisik bisa dibilang sebagai struktur kebahasaan yang membangun puisi. Jika struktur batin berfokus kepada pengarang, maka struktur lahir/batin berfokus kepada teks yang membangun puisi tersebut. Puisi disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan bermakna yang dituliskan dalam bentuk bait-bait. Orang dapat membedakan mana puisi dan mana bukan puisi berdasarkan bentuk lahir atau fisik yang terlihat. Struktur fisik/lahir puisi terdiri dari:

v  Diksi atau pemilihan kata

v  Imajinasi

v  Kata konkret

v  Bahasa figuratif atau Majas

v  Rima, ritma, dan metrum

v  Tipografi atau perwajahan

Tugas

Perhatikan teks berikut!

Hujan Bulan Juni

oleh Sapardi Djoko Damono

 

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

 

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

 

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1.      Mengapa teks tersebut dikatakan sebagai puisi?

2.      Teks itu mengungkapkan perasaan apa: sedih, kagum, cemburu, rindu, atau sayang?

3.      Keindahan apa yang tampak pada rangkaian kata di dalam teks tersebut?

4.      Ditunjukan kepada siapakah maksud dari teks itu?

5.      Bagaimana sikapmu sendiri berkaitan dengan masalah yang diangkat di dalamnya?

6.      Jelaskanlah isi atau maksud puisi tersebut secara lebih  rinci!

7.      Tunjukkan kata-kata pendukung dalam puisi!

8.      Puisi mengungkapkan berbagai hal. Sebutkan hal apa saja yang dapat diungkapkan dalam puisi!


Postingan populer dari blog ini

Teks Fantasi

Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi